Category: Kehamilan

7 Cara Berhubungan Intim Yang Tidak Mengakibatkan Kehamilan

Bagi pasangan suami-istri, aktivitas seksual yang dilakukan tidak selalu berbuah pada hamilnya seorang istri. Terkadang, pasangan suami-istri mencari cara berhubungan intim yang tidak mengakibatkan kehamilan karena mereka sudah tidak ingin memiliki momongan lagi. 

Banyak alasan yang melatarbelakangi hal tersebut, seperti tuntunan pekerjaan ataupun ingin memperdalam hubungan antara kedua pasangan tersebut.

Ingin tahu apa saja cara yang bisa dilakukan saat berhubungan intim untuk mencegah terjadinya kehamilan seorang istri? Langsung saja, kamu bisa menyimak penjelasan berikut ini:

Ingin Mencegah Kehamilan? Ikuti Cara Berikut!

Secara umum, banyak cara yang bisa dilakukan oleh pasangan suami-istri untuk mencegah kehamilan saat melakukan hubungan seksual. Tentu saja, cara-cara tersebut memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing.

Berikut ini adalah beberapa cara berhubungan intim yang tidak mengakibatkan kehamilan yang bisa kamu praktikkan nantinya:

  • Jangan melakukan aktivitas seksual saat kondisi haid

Melakukan aktivitas seksual saat istri sedang haid memungkinkan sperma suami akan bertahan di dalam rahim istri. Terlebih lagi, sperma pria bisa bertahan hidup di dalam rahim selama lima hari.

Sehingga, secara tidak langsung, memungkinkan sperma tersebut untuk membuahi sel telur wanita yang akan dilepaskan setelah masa haid berakhir.

  • Gunakan alat kontrasepsi

Cara berhubungan intim yang tidak mengakibatkan kehamilan tanpa kb bisa dilakukan dengan menggunakan alat kontrasepsi, seperti kondom.

Pastikan suami menggunakan kondom secara benar sesuai aturan pemakaian yang sudah dianjurkan. Mengapa? Pemakaian kondom yang tidak benar bisa mengakibatkan kebocoran dan membuat sperma yang tertahan di dalam kondom masuk ke dalam vagina.

Dengan demikian, kondisi tersebut bisa membuat istri tetap mengalami kehamilan, meskipun sudah menggunakan kondom sebagai alat kontrasepsi.

Apabila kamu menggunakan alat kontrasepsi dan menjalankan semua anjuran yang diberikan oleh dokter, maka penggunaan alat kontrasepsi sangat bagus untuk mencegah terjadinya kehamilan pada istri.

  • Usia

Seorang wanita akan mengalami masa subur atau bisa mengalami proses kehamilan saat mereka berada di usia 20 hingga 30-an tahun.

Saat mencapai usia 40 tahun ke atas, seorang wanita akan mengalami menopause atau masa di mana seorang wanita tidak lagi mengalami haid. Sehingga, saat melakukan hubungan intim pada usia menopause tersebut, risiko untuk hamil sangat rendah.

  • Memasuki masa menyusui

Saat seorang wanita berada pada masa menyusui, kemungkinan untuk terjadinya kehamilan sangat rendah.

Pada saat itu, hormon estrogen wanita akan ditahan tubuh secara alami. Hormon estrogen berperan penting bagi wanita untuk memperoleh menstruasi di setiap bulannya. Kondisi tersebut memungkinan istri sangat rendah untuk hamil usai berhubungan seksual.

  • Menggunakan metode “pull out” bagi pria

Pull out merupakan metode atau cara dalam berhubungan intim yang harus kamu ketahui karena cukup efektif mencegah terjadinya proses kehamilan pada istri.

Saat seorang pria akan mencapai klimaks atau orgasme, cairan sperma tidak dikeluarkan di dalam organ intim wanita, melainkan di keluarkan di luar. 

Hal tersebut untuk mencegah terjadinya bertemunya sperma pria dengan sel telur wanita melalui proses pembuahan. 

Meski demikian, metode pull out tetap berpotensi kecil menimbulkan kehamilan karena terkadang cairan semen yang masuk ke dalam vagina mengandung sel sperma. Sel sperma itulah yang bisa membuah sel telur di dalam tuba fallopi nanti.

Gaya Seks yang Tidak Menyebabkan Kehamilan

Selain itu, kamu juga bisa mengenal tentang cara berhubungan intim yang tidak mengakibatkan kehamilan dengan memilih untuk menerapkan berbagai posisi gaya berhubungan seksual yang pas. Apa saja itu? Berikut di antaranya:

  • Posisi hypersex
  • Posisi sitting-cowgirl atau wanita berada pada posisi duduk saat berhungan intim.
  • Posisi reverse-cowgirl atau wanita berada pada posisi membelakangi pria saat berhungan intim.
  • Posisi on-the-lap atau posisi di mana seorang wanita berada di pangkuan pria saat melakukan aktivitas seksual.
  • Posisi standing atau posisi di mana pasangan, baik suami maupun istri, kedunya berada dalam keadaan berdiri untuk melakukan aktivitas seksual.

Cara berhubungan intim yang tidak mengakakibatkan kehamilan seperti di atas bisa kamu pelajari dengan baik. Tentunya enam cara di atas ditambah dengan penentuan gaya seksual memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Semoga bermanfaat!

Inilah Manfaat Omega 3 untuk Ibu Hamil

Salah satu nutrisi yang baik untuk ibu hamil adalah omega 3. Omega 3 untuk ibu hamil memiliki manfaat yang baik untuk perkembangan janin, salah satunya adalah mengurangi risiko bayi lahir prematur.

Kandungan omega 3 bagus untuk perkembangan otak dan mata bayi saat masih dalam kandungan. Manfaat lain dari omega 3 dan sumber nutrisi omega 3 dapat kamu ketahui dengan menyimak ulasan berikut ini.

Tentang Omega 3

Asam lemak omega 3 merupakan lemak sehat yang memiliki peran penting untuk membantu perkembangan saraf otak, tubuh dan mata janin dalam kandungan. Bagi ibu hamil yang mengonsumsi omega 3 selama masa kehamilannya memiliki peluang lebih besar melahirkan bayi yang memiliki kekebalan tubuh yang baik.

Omega 3 merupakan kunci struktur dinding sel dalam tubuh dan menjadi sumber energi untuk menjaga kesehatan jantung, paru-paru, sistem kekebalan tubuh serta pembuluh darah.

Sumber Omega 3

Ada tiga jenis asam lemak omega 3, yaitu asam dokosaheksaenoat (DHA), asam eikosapentanoat (EPA) serta asam alfa-linolenat (ALA).

Ada banyak sumber asam lemak omega 3 untuk ibu hamil, berikut diantaranya:

  • Ikan dan makanan laut

Salah satu sumber omega 3 yang dapat dikonsumsi ibu hamil adalah ikan dan makanan laut. Pastikan untuk memilih ikan dengan kandungan merkuri rendah, seperti ikan sarden, salmon, haring, lele dan teri.

Makanan laut rendah merkuri yang dapat dikonsumsi oleh ibu hamil seperti cumi-cumi, udang, tiram dan lobster.

Ibu hamil harus waspada terhadap ikan tinggi merkuri, karena merkuri yang berlebihan dapat mengganggu perkembangan sistem saraf dan otak. Selain itu, merkuri dapat meningkatkan risiko gangguan penglihatan, pernapasan, pendengaran serta pertumbuhan.

Contoh ikan yang mengandung merkuri berlebih adalah makarel, tuna dan ikan marlin.

  • Kacang kenari

Walnut atau kacang kenari adalah pilihan camilan sehat untuk ibu hamil yang kaya akan omega 3. Kacang jenis ini mengandung lebih banyak ALA daripada jenis kacang yang lain. ALA memiliki manfaat yaitu menurunkan peradangan yang dapat menyebabkan terjadinya preeklamsia dan diabetes gestasional.

  • Telur omega 3

Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi telur omega 3 sebagai sumber DHA. Kuning telur sendiri sebenarnya sudah mengandung omega 3, namun kandungannya tidak terlalu tinggi jadi tidak dikategorikan sebagai sumber omega 3. Oleh karena itu, ibu hamil lebih baik memilih telur yang mengandung omega 3 tinggi.

  • Biji rami

Selain mengandung omega 3 untuk ibu hamil, biji rami (flaxseed) juga mengandung berbagai nutrisi yang baik untuk ibu hamil. Misalnya serat yang melancarkan pencernaan serta menurunkan kolesterol darah.

Ibu hamil dapat mengonsumsi biji rami yang sudah berbentuk bubuk karena biji rami tidak bisa dikonsumsi secara utuh. Biji rami dapat dicampurkan dalam yogurt, roti dan kue.

Mengapa Omega 3 Penting untuk Ibu Hamil?

Dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang kandungan DHA-nya tinggi dalam darahnya, dapat melahirkan bayi dengan kemampuan motorik, inderawi dan kognitif yang baik.

Kemampuan tersebut berkaitan erat dengan kecerdasan anak, jadi omega 3 dapat membantu anak yang lahir memiliki kecerdasan yang baik. Selain itu, anak juga akan memiliki kekebalan tubuh yang baik dan jarang terserang penyakit.

Mengonsumsi omega 3 setelah melahirkan juga dapat memperlancar ASI, sehingga anak akan mendapat supply ASI yang cukup.

Itulah pentingnya omega 3 untuk ibu hamil, konsumsi omega 3 selama masa kehamilan untuk membantu tumbuh kembang calon buah hati.